Cara paling simple untuk mempercantik diri adalah dengan tersenyum’.
Sering dengar ungkapan ini kan, ladies? Bener sih, dengan tersenyum akan
membuat orang lain senang melihatnya.
Tapi kalau gigi Anda tidak sehat, apa akan seperti itu hasilnya? Bukannya mempercantik, malah akan mengganggu penampilan Anda.
Nah,
karena itu, menjaga kesehatan gigi adalah hal yang tidak boleh
diabaikan. Untuk mendapat gigi sehat, nhs.uk memberikan tips berikut
untuk Anda.
Tentunya yang paling utama adalah rajin menggosok gigi
dengan pasta gigi ber-fluoride (2x sehari) dan memeriksakan gigi Anda
secara teratur.
Konsumsi makanan yang mengandung protein, kalsium
dan fosfor, seperti susu, yogurt, keju, ikan, daging, telur,
polong-polongan, biji-bijian, kacang-kacangan, buah dan sayuran hijau.
Kurangi
konsumsi gula atau makanan yang mengandung gula, karena dapat
meyebabkan kerusakan pada gigi. Makanan tersebut antara lain permen,
cokelat, biscuit, kue kering, es krim, madu, selai, sirup, sirup, dan
minuman bersoda. Solusinya, apabila ingin memakan makanan tersebut,
barengi dengan waktu makan Anda—jangan terpisah, karena dampaknya bisa
lebih berkurang.
Selain itu, hindari rokok. Ladies, rokok dapat
membuat gigi Anda kuning, nafas tidak sedap, dan meningkatkan resiko
terserang penyakit gusi, pernafasan, dan kanker paru-paru. So, untuk
menjaga penampilan sekaligus kesehatan Anda, hindarilah rokok.
Dan
tips terakhir adalah hindari minuman beralkohol. Alkohol dapat mengikis
lapisan permukaan gigi, sehingga akan mempercepat kerusakan gigi.
Selain itu, kebiasaan meminum alkohol akan menambah resiko Anda
terserang kanker mulut.
Jumat, 30 Agustus 2013
Jumat, 23 Agustus 2013
TBC
Gejala TBC, Penyebab dan Cara
Pengobatan Penyakit TBC
Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah penyakit infeksi pada
saluran pernafasan yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri ini merupakan bakteri
basil yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya.
Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru (90%) dibandingkan bagian
lain tubuh manusia.
Tuberculosis (TBC) merupakan penyakit menular yang masih menjadi perhatian dunia. Hingga saat ini, belum ada satu negara pun yang bebas TBC. Angka kematian dan kesakitan akibat kuman mycobacterium tuberculosis ini pun tinggi.
Tuberculosis (TBC) merupakan penyakit menular yang masih menjadi perhatian dunia. Hingga saat ini, belum ada satu negara pun yang bebas TBC. Angka kematian dan kesakitan akibat kuman mycobacterium tuberculosis ini pun tinggi.
Tingkat prevalensi penderita TBC di
Indonesia diperkirakan sebesar 289 per 100 ribu penduduk dan insidensi sebesar
189 per 100 ribu penduduk. Bahkan 27 dari 1.000 penduduk terancam meninggal
seperti yang dilaporkan Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia yang dihimpun sepanjang
2011 mengenai tuberkulosis (TBC) di Indonesia.
Laporan tersebut juga meliris bahwa angka penjaringan penderita baru TBC meningkat 8,46 persen dari 744 penderita TBC di 2010 menjadi 807 per 100.000 penduduk di 2011. Namun, kabar baiknya angka kesembuhan pada 2011 mencapai target sebesar 83,7 persen dan angka keberhasilan pengobatan pada 2011 mencapai target sebesar 90,3 persen.
Laporan tersebut juga meliris bahwa angka penjaringan penderita baru TBC meningkat 8,46 persen dari 744 penderita TBC di 2010 menjadi 807 per 100.000 penduduk di 2011. Namun, kabar baiknya angka kesembuhan pada 2011 mencapai target sebesar 83,7 persen dan angka keberhasilan pengobatan pada 2011 mencapai target sebesar 90,3 persen.
Penderita yang terserang basil tersebut biasanya akan mengalami demam tapi tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul. Gejala lain, penurunan nafsu makan dan berat badan, batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah), perasaan tidak enak (malaise), dan lemah.
Agar bisa mengantisipasi penyakit ini sejak dini, berikut gejala-gejala penyakit tuberculosis yang perlu Anda ketahui.
Gejala utama
Batuk terus-menerus dan berdahak selama tiga pekan atau lebih.
Gejala tambahan yang sering dijumpai
- Dahak bercampur darah/batuk darah
- Sesak nafas dan rasa nyeri pada dada
- Demam/meriang lebih dari sebulan
- Berkeringat pada malam hari tanpa penyebab yang jelas
- Badan lemah dan lesu
- Nafsu makan menurun dan terjadi penurunan berat badan
"Paling mudah untuk mengetahui seseorang terkena tuberkulosis jika dia berkeringat pada malam hari tanpa penyebab yang jelas. Walaupun tidak bisa langsung ditetapkan tuberkulosis karena harus didiagnosis, tapi itu salah satu pertanda. Jika Anda lemas, batuk tak berhenti, nyeri pada dada, dan keringat pada malam hari, langsung segera periksa," tambah dr Arifin Nawas Sp(P), salah seorang tenaga ahli klinis tuberkulosis di RSUP Persahabatan di tempat sama.
Menurutnya, untuk memastikan seseorang terkena TB atau tidak, tim medis melakukan diagnosis dengan mengadakan pemeriksaan dahak secara mikroskopis langsung (BTA) dan gambaran radio logis (foto rontgen).
Penyakit ini diakibatkan infeksi kuman mikobakterium tuberkulosis yang dapat menyerang paru, ataupun organ-organ tubuh lainnya seperti kelenjar getah bening, usus, ginjal, kandungan, tulang, sampai otak. TBC dapat mengakibatkan kematian dan merupakan salah satu penyakit infeksi yang menyebabkan kematian tertinggi di negeri ini.
Kali ini yang dibahas adalah TBC paru. TBC sangat mudah menular, yaitu lewat cairan di saluran napas yang keluar ke udara lewat batuk/bersin & dihirup oleh orang-orang di sekitarnya. Tidak semua orang yang menghirup udara yang mengandung kuman TBC akan sakit.
Pada orang-orang yang memiliki tubuh yang sehat karena daya tahan tubuh yang tinggi dan gizi yang baik, penyakit ini tidak akan muncul dan kuman TBC akan "tertidur". Namun,pada mereka yang mengalami kekurangan gizi, daya tahan tubuh menurun/ buruk, atau terus-menerus menghirup udara yang mengandung kuman TBC akibat lingkungan yang buruk, akan lebih mudah terinfeksi TBC (menjadi 'TBC aktif') atau dapat juga mengakibatkan kuman TBC yang "tertidur" di dalam tubuh dapat aktif kembali (reaktivasi).
Infeksi TBC yang paling sering, yaitu pada paru, sering kali muncul tanpa gejala apa pun yang khas, misalnya hanya batuk-batuk ringan sehingga sering diabaikan dan tidak diobati. Padahal, penderita TBC paru dapat dengan mudah menularkan kuman TBC ke orang lain dan kuman TBC terus merusak jaringan paru sampai menimbulkan gejala-gejala yang khas saat penyakitnya telah cukup parah.
Untuk mendiagnosis TBC, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, terutama di daerah paru/dada, lalu dapat meminta pemeriksaan tambahan berupa foto rontgen dada, tes laboratorium untuk dahak dan darah, juga tes tuberkulin (mantoux/PPD). Pengobatan TBC adalah pengobatan jangka panjang, biasanya selama 6-9 bulan dengan paling sedikit 3 macam obat.
Kondisi ini diperlukan ketekunan dan kedisiplinan dari pasien untuk meminum obat dan kontrol ke dokter agar dapat sembuh total. Apalagi biasanya setelah 2-3 pekan meminum obat, gejala-gejala TBC akan hilang sehingga pasien menjadi malas meminum obat dan kontrol ke dokter.
Jika pengobatan TBC tidak tuntas, maka ini dapat menjadi berbahaya karena sering kali obat-obatan yang biasa digunakan untuk TBC tidak mempan pada kuman TBC (resisten). Akibatnya, harus diobati dengan obat-obat lain yang lebih mahal dan "keras". Hal ini harus dihindari dengan pengobatan TBC sampai tuntas.
Pengobatan jangka panjang untuk TBC dengan banyak obat tentunya akan menimbulkan dampak efek samping bagi pasien. Efek samping yang biasanya terjadi pada pengobatan TBC adalah nyeri perut, penglihatan/pendengaran terganggu, kencing seperti air kopi, demam tinggi, muntah, gatal-gatal dan kemerahan kulit, rasa panas di kaki/tangan, lemas, sampai mata/kulit kuning.
Itu sebabnya penting untuk selalu menyampaikan efek samping yang timbul pada dokter setiap kali kontrol sehingga dokter dapat menyesuaikan dosis, mengganti obat dengan yang lain, atau melakukan pemeriksaan laboratorium jika diperlukan.
Pengobatan untuk penyakit-penyakit lain selama pengobatan TBC pun sebaiknya harus diatur dokter untuk mencegah efek samping yang lebih serius/berbahaya. Penyakit TBC dapat dicegah dengan cara:
- Mengurangi kontak dengan penderita penyakit TBC aktif.
- Menjaga standar hidup yang baik, dengan makanan bergizi, lingkungan yang sehat, dan berolahraga.
- Pemberian vaksin BCG (untuk mencegah kasus TBC yang lebih berat). Vaksin ini secara rutin diberikan pada semua balita.
- Perlu diingat bahwa mereka yang sudah pernah terkena TBC dan diobati, dapat kembali terkena penyakit yang sama jika tidak mencegahnya dan menjaga kesehatan tubuhnya.
Rabu, 21 Agustus 2013
ASUHAN NEONATUS KEMAMPUAN MOTORIK KASAR, MOTORIK HALUS, BAHASA, SOSIAL PADA BALITA USIA 24-26 BULAN
ASUHAN NEONATUS
KEMAMPUAN MOTORIK KASAR, MOTORIK
HALUS, BAHASA,
SOSIAL PADA BALITA USIA 24-26 BULAN
Oleh :
KELOMPOK VIII
DIII KEBIDANAN
TINGKAT II A
v
SINTA EKA SASTRAWATI
v
SISKA NOVALISA
v
SRI WAHYUNI
v
SRI YULISA SURIANTI
v
STEVANI ZULFI DWITA
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
Pendahuluan
Anak adalah asset bangsa yang paling berharga. Anak
merupakan penerus masa depan sebuah bangsa.Bila saat ini anak tidak berkualitas
maka dapat dipastikan masa depan sebuah bangsa akan mengalami kehancuran. Oleh karena
itu penting sekali untuk memperhatikan dan memprioritaskan perkembangan seorang
anak.
Beberapa
waktu yang lalu beberapa media masa banyak menginformasikan tentang fenomena
banyaknyabanak yang mengalami kekurangan nutrisi atau gizi buruk. Pada beberapa
kasus ekstrem bahkan menunjukkan banyaknya anak yang menjadi korban busung
lapar. Kejadian busung lapar ini terjadi secara cukup signifikan dibeberapa
daerah di Indonesia.
Data yang tersedia di lapang-an selama ini lebih
banyak mengungkapkan persoalan fisik yang dialami oleh anak-anak
sebagai akibat dari kekurangan nutrisi. Padahal perkembangan optimal seorang
anak tidak hanya
ditentukan oleh faktor fisik saja tetapi ditentukan juga oleh
faktor-faktor psikososial. Banyak anak yang mengalami hambatan dalam proses perkembangannya.
Misalnya anak yang mengalami kelambatan dalam berbicara, kekakuan
motorik, atau hambatan dalam menjalin relasi sosial. Semua fenomena ini
menunjukkan perlunya
pemahaman yang komprehensif terhadap perkembangan seorang anak.
Banyak hal yang dapat dilakukan orang tua agar anak
mereka memiliki perkembangan yang integral dari berbagai aspek. Salah satu
cara yang dapat dilakukan oleh orang tua adalah dengan melakukan deteksi dini tumbuh
kembang anak. Praktek yang telah berlangsung selama ini deteksi dini tumbuh
kembang anak masih menitikberatkan pada perkembangan fisik semata dan
cenderung mengabaikan aspek perkembangan lainnya.
Kebiasaan
yang berlangsung di posyandu menunjukkan dengan jelas bagaimana masih rendahnya
kesadaran masyarakat
terhadap aspek perkembangan yang menyeluruh tentang seorang anak. Mengingat
masih minimnya kesadaran orang tua terhadap deteksi dini tumbuh kembang anak
ini, maka perlu
diadakan upaya sosialisasi pemahaman tentang hal ini. Melalui upaya sosialisasi
ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat pada umumnya serta
orang tua dan kader posyandu pada khususnya terhadap perkembangan seorang anak.
Perkembangan Motorik
Perkembangan motorik
meliputi motorik kasar dan halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang
menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang
dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Perkembangan motorik beriringan
dengan proses pertumbuhan secara genetis atau kematangan fisik anak,Contohnya
kemampuan duduk, menendang, berlari, naik-turun tangga dan sebagainya.
Sedangkan motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau
sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar
dan berlatih. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan,
mencoret-coret, menyusun balok, menggunting, menulis dan sebagainya. Kedua
kemampuan tersebut sangat penting agar anak bisa berkembang dengan optimal.
Perkembangan motorik pada
usia tertentu menjadi lebih halus dan lebih terkoordinasi dibandingkan dengan
masa bayi. Anak – anak terlihat lebih cepat dalam berlari dan pandai meloncat
serta mampu menjaga keseimbangan badannya. Untuk memperhalus ketrampilan –
ketrampilan motorik, anak – anak terus melakukan berbagai aktivitas fisik yang
terkadang bersifat informal dalam bentuk permainan. Disamping itu, anak – anak
juga melibatkan diri dalam aktivitas permainan olahraga yang bersifat formal,
seperti senam, berenang, dll.
Perkembangan Kognitif
Proses kognisi adalah sebuah proses mental yang
mengacu kepada proses mengetahui (knowing) sesuatu (Berk, 2005). Istilah
kognitif sendiri dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengerti sesuatu
(Maslihah,2005). Mengerti menunjukkan kemampu-an untuk menangkap sifat, arti,
atau keterangan mengenai sesuatu serta mempunyai gambaran yang jelas terhadap
hal tersebut. Perkembangan kognitif sendiri mengacu kepada kemampuan yang
dimiliki seorang anak untuk memahami sesuatu (Maslihah, 2005).
Menurut Berk (2005) perkembangan kognitif adalah kapasitas
intelektual yang dimiliki oleh seorang anak dan bagaimana kapasitas ter-sebut
berkembang sampai mereka dewasa kelak.Para ahli psikologi sepakat bahwa
perkembangan kognitif seorang anak paling tidak dipengaruhi oleh 3 faktor
(Berk, 2005). Faktor yang pertama adalah faktor hereditas, kemudian faktor
kematangan individu dan faktor terakhir adalah faktor belajar.
Sementara
itu, Piaget menambahkan satu faktor lagi disamping ketiga faktor tersebut yaitu
faktor social transmission ( Woolfolk, 1993). Social transmission adalah
sebuah proses dimana anak akan belajar melaluiproses interaksi dengan orang
lain.
Perkembangan Kognitif 2-4 tahun
·
Menunjukkan perkembangan kognitif yang pesat
dalam hal kemampuan representasi. Hal iniditunjukkan dengan munculnya kemampuan
bahasa, bermain peran, dan menggambar
·
Dapat beradaptasi dengan suasana yang berbeda
ditandai dengan munculnya kemampuan untuk berkomunikasi
·
Dapat membedakan antara benda mati dengan benda
hidup
·
Dapat mengklasifikasikan objek berdasarkan
ukuran dan warna
·
Dapat menyusun objek berdasarkan hirarki
tertentu.
Anak
Usia 2 Tahun
1)
Mengikuti perintah yang sederhana.
2)
Menggunakan 2 atau 3 kata kombinasi.
3)
Mengekspresikan perasaan dan harapannya.
4)
Menggunakan benda untuk menunjukan benda lainnya.
5)
Jangka waktu konsentrasi masih terbatas.
6)
Dapat mengingat sajak pendek.
7)
Mampu menyanyikan lagu yang sederhana.
8)
Mulai memikirkan berbuat sesuatu sebelum bertindak.
9)
Mempunyai masalah dalam menentukan pilihan, tetapi berani membuat pilihan.
Pada saat yang sama, anak usia dini pun sudah mengenal
beberapa konsep dalam perkembangan kognitif mereka. Beberapa konsep yang umum
diketahui oleh anak usia dini adalah :
a) konsep ruang,
b) konsep berat,
c)konsep bilangan,
d) konsep waktu,
e) konsep warna,
f) konsep bentuk dan
g) konsep diri (Maslihah, 2005).
Konsep - konsep ini berkembang pada seorang anak
dimulai dari pemahaman yang supervisial sampai ke pemahaman yang lebih kompleks
lagi.
Perkembangan
kognitif anak merupakan aspek perkembangan yang perlu dirangsang dan
distimulasi oleh pihak luar terutama orang tua. Tanpa adanya rangsangan dan
stimulasi dari orang tua, maka kapasitas kognitif anak tidak akan berkembang
secara optimal.
Perkembangan
Bahasa
Bahasa merupakan elemen yang sangat penting dalam
kehidupan manusia. Melalui bahasa individu belajar untuk bersosialisasi dengan
lingkungannya. Bahasa juga membantu anak untuk mengungkapkan perasaan,pikiran,
dan keinginannya kepada orang lain. Bahasa tidak lain merupakan sintesis dari
kemampuan berfikiryang kompleks dan abstrak (Woolfolk, 1989 ).Sebagai sebuah
sistem, bahasa dibangun atas beberapakomponen. Para ahli linguistik sepakat ada
4 komponen yang membangun bahasa. Komponen yang pertama
yaitu
fonologi. Fonologi mengacu kepada struktur bahasa yang mengatur bunyi huruf
pada sebuah bahasa.Komponen yang kedua ialah semantik.
Semantik merupakan struktur bahasa yang mengatur kosa
kata atau perbendaharaan kata dari suatu bahasa. Komponen fonologi dan semantik
merupakan komponen awal yang dimiliki seorang anak. Komponen yang ketiga adalah
grammar. Grammar merupakan struktur bahasa yang menjelaskan tentang tata bahasa
dan bagai-mana menggunakannya dalam konteks kalimat. Komponen yang terakhir
adalah pragmatis. Pragmatis merupakan komponen bahasa yang mengatur bagaimana
menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan orang lain. Kemampuan seorang
anak untuk mengekspresikan keinginan,perasaan, dan pikirannya lewat bahasa pada
dasarnya menunjukkan kemampuan anak untuk menggunakan komponen semantik.
Perkembangan Bahasa Anak 1-2 Tahun
Fonologi
Menyederhanakan
kata menjadibunyi.
Semantik
· Mengucapkan
kata pertama
· Berkembangnya
kosa kata anak
Grammar
Menggabungkan
2 kata atau lebih
Pragmatis
Dapat
berkomunikasi dengan
orang
lain
Perkembangan Psikomotorik
Perkembangan psikomotorik anak merupakan perkembangan
yang paling sering diidentifikasi oleh orang tua. Meskipun demikian, kebanyakan
orang tua memahami perkembangan psikomotorik hanya terbatas kepada kemampuan
motorik kasar semata. Padahal kemampuan psikomotorik anak tidak hanya
ditentukan oleh kemampuan motorik kasar saja, tetapi juga kemampuan motorik
halus anak. Kemampuan motorik kasar
biasanya
ditentukan oleh gerak otot dan fisik. Sementara kemampuan motorik halus lebih merupakan
gerak koordinasi yang dilakukan oleh seorang anak.
Perkembangan
motorik kasar dan halus anak usia 1-2 tahun (Bayley, 1993);
Perkembangan Motorik Kasar dan Halus Anak
Usia 24-26 Bulan
1
tahun
· Pertumbuhannya
tidak secepat pada masa bayi.
· Sudah
bisa berjalan pada usia 14 bulan.
· Dapat
berjalan mundur dan melangkah ke depan atau menaiki tangga pada usia 22 bulan.
· Bisa
makan sendiri walau belum sempurna dan masih berceceran.
· Minum
dengan gelas masih perlu dibantu.
· Sudah
bisa menyusun balok
2
tahun
· Berjalan,
lari, memanjat dan naik turun tangga sendiri.
· Bisa
melempar dan menendang bola ke depan.
· Dapat
melompat dengan kedua kakinya.
· Mampu
berdiri dengan bertumpu pada jempol kakinya.
· Suka
mengambil barang (membongkar) dan mengembalikannya.
· Senang
membuka dan menutup barang yang berpenutup.
· Tidak
suka popok (diapen) basah atau kotor
· Mulai
berminat diajarkan toilet training
Pada
usia 24-26 bulan merupakan periode terakhir pada tahap intelegensi
sensorimotor. Seorang anak sudah mulai dapat menemukan cara-cara baru yang
tidak hanya berdasarkan rabaan fisis dan eksternal, tetap juga dengan
koordinasi internal dalam gambarannya. Pada periode ini, anak berpindah dari
periode intelegensi sensori motor ke intelegensi refresentatif. Secara mental,
seorang anak mulai dapat menggambarkan suatu benda dan kejadian, dan dapat
menyelesaikan suatu persoalan dengan gambaran tersebut. Konsep benda pada tahap
ini sudah maju, refresentasi ini membiarkan anak untuk mencari dan menemukan
objek-objek yang tersembunyi. Sedangkan konsep keruangan, anak mulai sadar akan
gerakan suatu benda sehingga dapat mencarinya secara masuk akal bila benda itu
tidak kelihatan lagi.
Motorik Kasar
|
Motorik Halus
|
• melompat-lompat
• berjalan mundur dan jinjit
• menendang bola
• memanjat meja atau tempat tidur
• naik tangga dan lompat di anak tangga terakhir
• berdiri dengan 1 kaki
|
• mencoret-coret dengan 1 tangan
• menggambar garis tak beraturan
• memegang pensil
• belajar menggunting
• mengancingkan baju
• memakai baju sendiri
|
Dasar Perilaku Sosial
saat Masa Bayi
Meniru ,Rasa Malu ,Perilaku kelekatan ,Ketergantungan ,Menerima otoritas ,Persaingan,Mencari
perhatian ,Kerjasama sosial ,Perilaku melawan .
Awal perilaku sosial
Sosialisasi dalam bentuk perilaku yang suka bergaul dimulai pada bulan
ketiga, tatkala bayidapat membedakan antaramanusia dan benda dilingkungan
mereka dan mereka bereaksi secara berbeda terhadap keduanya .
Reaksi terhadap Orang Dewasa
Pada umur 2
tahun dapat bekerja sama dengan
orang dewasa dalam sejumlah aktivitas sederhana, seperti membantu ketika
dimandikan atau dikenakan baju.
Reaksi Terhadap Bayi Lain
Umur 2 tahun
bayi memandang mainan sebagai alat untuk membina hubungan sosial Perkembangan Sosial Pada Masa
Awal Kanak-Kanak (pregang age)
Umur 2-6 tahun anak belajar melakukan hubungan sosial
dan bergaul dengan orang-orang di luar lingkungan rumah, terutama dengan
anak-anak yang umurnya sebaya. Mereka belajar menyesuaikan diri dan bekerja
sama dalam kegiatan bermain .
Hubungan Dengan Anak Lain
Sblm 2 tahun anak kecil terlibat
dalam permainan searah . 3- 4 tahun anak-anak mulai bermain bersama dalam
kelompok, berbicara satu sama lain pada saat bermain, dan memilih dari anak-anak yang hadir siapa yang
akan dipilih untuk bermain bersama. Perilaku yang umum dari kelompok ini ialah
mengamati satu sama lain, melakukan percakapan, dan memberikan saran lisan .
Aspek Emosi
Emosi adalah suatu suasana yang kompleks dan
getaran jiwa yang menyertai atau muncul sebelum/sesudah terjadinya prilaku.
Gejala-gejala seperti takut, cemas, marah, dongkol, iri, cemburu, senang, kasih
saying, simpati, dan sebagainya merupakan proses manifestasi dari keadaan
emosional pada diri seseorang. Setiap anak memiliki emosi yang berbeda-beda
biasanya hal itu tergantung dari suasana hatinya dan kadang juga dipengaruhi
dari situasi lingkungannya .
Infant (masa bayi 0-2
tahun)
Pada waktu lahir, emosi tampak dalam bentuk
sederhana, dan reaksi emosional dapat ditimbulkan oleh berbagai macam
rangsangan. Pola emosional yang lazim pada masa bayi yaitu kemarahan, rasa
ingin tahu, kegembiraan, dan kesenangan akan sesuatu.
Deteksi
dan Stimulasi Kecerdasan Motorik Anak Sejak Dini
Kualitas
masa depan anak ditentukan oleh perkembangan dan pertumbuhan anak yang optimal.
Sehingga deteksi dan stimulasi dan intervensi berbagai penyimpangan pertumbuhan
atau perkembangan harus dilakukan sejak dini dini. Kemampuan dan kecerdasan
motorik setiap anak berbeda. Terdapat dua kelompok dengan kemampuan motorik
halus lebih dominan dan kemampuan motorik kasar lebih dominan. Tetapi meski
jarang terdapat kelompok anak dengan ke dua hal tersebut sangat baik atau
sebaliknya ke dua hal tersebut buruk. Perkembangan motorik sering diabaikan
oleh dokter dan orangtua sebagai faktor yang sangat berpengaruh di masa depan.
Kecerdasan motorik yang baik dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang di
masa depan.
Langganan:
Postingan (Atom)